Skip to content

Anak ke Dokter THT

10/03/2019

Sehabis badannya anget karena radang, terasa ada yang lain pada anak mbarepku. Dia jadi terkesan lemot, responnya lambat. Pikirku saat itu mungkin karena masih lemes karena baru tahap pemulihan.

Seminggu kemudian anakku sudah ceria, main lagi sama adik dan teman-temannya, tapi kok gejala lemotnya masih ada. Diajak ngomong gak segera merespon, perlu ditarik perhatiannya baru menjawab. Kesannya kayak cuek gak ada perhatian.

Buka-buka google tentang anak yang kurang responsif, akhirnya mencoba satu metode permainan tanya jawab. Responnya membaik, tapi kesan lemotnya masih ada.

Akhirnya aku tes ngomong dengan suara rendah di depan anak, terus ditanya anaknya apakah mendengar apa yang aku omongkan tadi. Ternyata anakku gak jelas pendengarannya.

Akhirnya mantap berobat ke dokter THT, malam minggu berangkat kita ke rumah sakit. Sampai di dalam ruang praktek, dokter menyuruh ibunya memangku anak dan memegang tangannya erat-erat. Dokternya memeriksa telinga dan mulut anak, eh anaknya berontak ketakutan. Akhirnya aku yang gantiin ibunya pegangin anak.

Tenggorokan aman, positif kotoran telinga menutupi seluruh gendang telinga. Korekan pertama pada telinga kanan keluar kotoron hitam padat seruas jari kelingking. Setelah itu disemprot dengan air hangat dari suntikan. Anak semakin menangis meronta-ronta ketakutan, takut disuntik. Keluar sisa-sisa kotoran bareng dengan tumpahan air.

Proses yang sama dilakukan pada telinga kiri, tapi belum bisa tuntas meskipun sudah diulang tiga kali. Setelah diperiksa lebih lanjut ketahuan kalau ada infeksi. Akhirnya dikasih obat dan kontrol lagi minggu depan.

Dokternya bilang seharusnya kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya bersamaan dengan proses mengunyah makanan yang benar. Jadi harus ditunjang dengan kesehatan gigi yang baik. Malah tidak boleh kalau sering membersihkan telinga dengan cotton bud, karena kotoran akan semakin terdesak dan menumpuk di dalam.

Sambil antri obat aku coba ngomong pelan banget di belakang anak, Alhamdulillah si anak mendengar dan langsung merespon. Seneng banget deh.

Tapi tak ada kesenangan yang abadi, begitu mendapat tagihan setara empat bulan bayar listrik langsung lemes badan ini… 😂

2 Comments leave one →
  1. 10/03/2019 9:24 am

    Wah, aku juga kyknya perlu periksa anak nih ke THT…

    • 10/03/2019 9:33 am

      Katanya memang ada orang yg memiliki cairan telinga pekat, jadi kotoran gampang numpuk. Jadi mesti rutin dua tahun sekali ke THT.

Leave a comment